Cara mancing ikan sidat atau pelus
Cara mancing ikan sidat yang lain adalah hanya dengan memasukkan umpan di mata kail yang disambungkan dengan senar, tanpa diberi joran. Ujung senar yang ada di darat biasanya ditalikan ke patok kayu atau bambu di pinggir sungai atau rawa di mana sidat dipancing.
Kedua cara itu bisa dilakukan dengan mempertimbangkan waktu mancingnya. Jika Anda mancing untuk jangka lama dan dengan banyak titik rangkaian pancing, maka mancing tanpa joran bisa menjadi pilihan.
Jika Anda pengin merasakan sensari tarikan ikan sidat, maka Anda perlu mengunakan joran yang selalu Anda pegang.
Karakter dan sebaran ikan sidat
Sidat (ordo Anguilliformes) adalah kelompok ikan berbentuk tubuh mirip ular. Ordo Anguilliformes terdiri atas 4 subordo, 19 famili, 110 genera, dan 400 spesies. Kebanyakan hidup di laut namun ada pula yang hidup di air tawar.
Berbeda dengan belut, sidat memiliki sepasang sirip. Orang awam menyebut sirip sidat ini sebagai “telinga”. Ikan sidat memiliki banyak nama antara lain pelus, moa, uling, paling dan lubang, dengan variasi jenisnya yang juga sangat beragam.
Sidat banyak ditemukan di daerah rawa-rawa atau parit-parit yang agak dalam, terutama sungai-sungai yang bermuara langsung ke laut. Di dusun -dusun wilayah Sleman maupun Bantul masih dapat ditemukan beberapa sidat atau pelus walaupun saat ini tidak sebanyak jaman dahulu.
Daerah lain yang terdapat banyak ikan sidat adalah Perairan Mentawai, Sumatera Barat, Pelabuhan Ratu, Sukabumi dan di Segara Anakan, Cilacap. Daerah-daerah tersebut memiliki perairan mangrove yang merupakan habitat ikan sidat sebelum menjadi dewasa dan siap kembali bermigrasi ke laut dalam.
Sidat memang hewan petualang sebab fase hidupnya yang berpindah-pindah pada tiap fasenya.
Fase kehidupan sidat berkebalikan dengan fase kehidupan ikan salmon. Sidat dewasa (bisa berusia belasan tahun) memijah di laut berkedalaman 200-1.000 meter, sebelum kemudian bertumbuh dewasa mencari perairan tawar.
Sidat dewasa saat akan bertelur dia akan berenang menuju laut yang dalam, begitu menetas sidat kecil akan mencari muara sungai dan setelah mereka agak dewasa serta mampu berenang melawan arus, mereka akan segera berpindah ke arah hulu sungai. Adapun salmon memijah di hulu sungai kemudian dewasa di laut. Keduanya akan mati setelah bertelur.
Keunikan lain, sidat dapat menentukan jenis kelamin sesuai kondisi lingkungan. Sebelum berwarna keperakan di saat dewasa, sidat melalui fase transparan (ketika memasuki perairan tawar) dan berubah menjadi kuning. Umumnya, ketika sidat dalam fase kuning itulah banyak terjerat pancing. Sidat sering tertangkap di saluran-saluran air, anak sungai, sungai, dan danau..
Sedikitnya lima karakter genetik baru ikan sidat ditemukan dalam studi keragaman, distribusi, dan kelimpahan di perairan Indonesia periode 2004-2006. Temuan itu berpeluang menjadi spesies baru atau variasi intra-spesies.
Untuk sementara, temuan itu diberi nama Anguilla sp. Yang sudah bisa dipastikan, tujuh dari 18 jenis sidat di dunia ada di perairan Indonesia. Dari hasil penelitian sidat pada Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ditemukan bahwa dari tujuh jenis itu, ada kemungkinan yang endemik, tetapi masih harus dikaji lagi.
Umpan mancing ikan sidat
Karena ikan sidat pada dasarnya adalah hewan pemakan daging, maka umpan mancing ikan sidat yang disarankan adalah hewan kecil, mulai dari ikan, udang, jangkrik, uret, cacing, ulat bambu dan jenis-jenis serangga lainnya. Banyak juga pemancing ikan sidat yang menggunakan katak kecil (percil).
Di beberapa tempat, ditemukan pula pemancing sidat yang menggunakan umpan daging yang sudah berbau, dan biasanya adalah usus ayam.
Apapun umpan mancing ikan sidat yang Anda pilih, maka pastikan pancing yang Anda gunakan berukuran besar. Demikian pula dengan senarnya. Untuk senar monofilamen Anda bisa menggunakan ukuran 40lbs ke atas. Jika menggunakan senar PE, gunakan senar PE 3 ke atas.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah waktu memancing di mana waktu paling tepat adalah sore hingga pagi hari karena ikan sidat mencari mangsa pada malam hari.
Mancing sidat siang hari dan malam hari
Untuk mancing ikan sidat pada siang hari di sungai, hendaknya Anda memilih tempat-tempat di mana banyak terdapat lubuk (bagian penggalan sungai yang terdalam) di mana pada bagian tertentu yang dangkal ada tempat tinggal sidat dengan ciri-ciri:
- Terdapat lubang yang ada kotoran alias bersih dengan lubang-lubang tak beraturan.
- Air tidak mengalir secara normal.
- Terdapat beberapa hewan di dekat lubang, seperti katak , kadal dan sebagainya.
- Untuk tempat sidat besar biasa bersembunyi, kadang tercium bau bangkai hewan di dekatnya karena biasanya adalah sisa makan ikan sidat.
Untuk mancing di siang hari, Anda bisa langsung menempatkan umpan di depan lubang ikan dengan menggunakan joran.
Jika mancing siang hari di spot lubuk, akan lebih baik kalau dilakukan pada saat air sungai keruh, di mana ikan sidat banyak keluar dari lubang.
Jika Anda mancing sidat di malam hari, Anda tinggal memancing seperti halnya mancing ikan pada umumnya dengan memilih tempat di bagian air yang dalam.
Demikian sobat, paparan tentang umpan dan cara mancing ikan sidat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar